Friday, 22 January 2016

Gagasan Pincuk dan Suru Masa Depan



Sensasi sego liwet dengan kuah kental yang masih panas saat bersentuhan dengan daun pisang saat dihidangkan. Panasnya sego liwet beserta bumbu-bumbunya seakan membakar daun pisang sebagai piring makan menimbulkan aroma khas daun pisang dipadu dengan aroma sedapnya bumbu racikan sego liwet memberikan sensasi candu yang membangkitkan selera makan. Tak sabar indera pencecap merengek untuk segera melahap gurihnya sego liwet yang masih kemebul, dengan menggunakan daun pisang seukuran lipatan amplop untuk menyendok sego liwet dengan balutan kuah santan. Daun pisang dilipat ke arah memanjang, jari telunjuk menekan lipatan daun pisang dan membentuk cekungan sehingga sego liwet dapat disendok menuju mulut yang mulai tak sabar mengunyah.
Anda yang merantau di kota Jakarta tentu akan jarang menemukan sajian dengan peralatan makan yang hanya berupa daun pisang. Masyarakat di Jawa Tengah menyebutnya pincuk sebagai piring makan dan suru untuk menyendok makanan di dalam pincuk. Pincuk berbentuk agak kerucut yang diikat dengan biting yaitu lidi daun kelapa yang ditajamkan. Awalnya pincuk dibuat untuk menyederhanakan fungsi 'bungkusan sumpil' yang dilipat sedemikian rupa sehingga dengan bentuk kerucut terbuka, makanan langsung bisa disantap. Selain pincuk ada berbagai cara lain untuk mengemas makanan dengan daun pisang seperti sumpil, sudi, samir, tum, dll, yang paling umum ditemui di warung pecel, nasi liwet, dan bubur adalah pincuk.
Kota dengan bangunan yang berjejalan tidak memungkinkan tumbuhnya pohon pisang dan sifat daun yang tidak bisa disimpan dalam jangka waktu lama membuat pilihan kemasan yang membuat aroma sedap ini ditinggalkan. Penggunaan sterofoam sudah lama diaplikasikan sebagai bungkus makanan yang lebih awet dan bisa disimpan hingga waktu yang lama. Environmental Protection Agency (EPA) mengkategorikan stereofoam sebagai penghasil limbah berbahaya terbesar ke lima di dunia karena sifatnya yang tidak dapat diuraikan dan proses produksinya pun juga membahayakan lingkungan. Benzana yang digunakan untuk memproses sterofoam dapat membahayakan kesehatan jika digunakan sebagai wadah makanan.
Pincuk sebagai alas makan jika dibandingkan dengan sterofoam memiliki kekurangan yaitu tidak bisa disimpan karena akan layu, tetapi daun pisang memiliki kelebihan berupa sifat mampu terdegradasi atau terurai menjadi tanah humus dan tidak membahayakan kesehatan saat digunakan sebagai alas makan. Harapan ke depan adalah bisa ditemukan suatu inovasi yang berupa daun pisang sintetis nabati namun memiliki sifat-sifat yang mirip daun pisang dan memiliki daya simpan lama. keunggulan yang diharapkan dari daun pisang sintetis adalah bentuk yang bisa dibuat sesuai keinginan maupun bentuk kemasan unik yang lain. Aroma khas daun pisang dapat dipertahankan, sehingga menimbulkan sensasi aroma yang menggugah selera ketika bersentuhan dengan kuah panas makanan.
Harapan jika inovasi daun pisang sintetis telah ada, masyarakat perkotaan bisa menyantap hidangan nikmat khas pedesaan dengan aroma daun pisang yang berpadu dengan sedapnya masakan

foto diambil dari: http://wulandarizakiah.blogspot.co.id

Monday, 18 January 2016

50 Nama Paraban Orang Jawa


Sekelompok masyarakat yang menyukai keringkasan dalam berbahasa, mudah diucapkan, dan tidak perlu jeda berfikir untuk mengejanya yaitu orang Jawa. Nama-nama bayi yang dipilih pun tidak jauh dari nama hari dan pasaran (pahing, wage, pon, kliwon). Contohnya jika bayi lahir pada pasaran Wage, maka akan diberi nama Wagimin. Beberapa aba-aba Militer Belanda pada masa Ratu Wilhelmia juga mengalami jawanisasi seperti "Vorwart Mars" menjadi "Purwares Mares" yang artinya maju jalan.
Dalam pergaulan masyarakat Jawa sering dijumpai istilah 'pisuhan' dan nama paraban yang membawa perbincangan ke berbagai situasi. Nama paraban adalah nama yang tidak resmi atau panggilan yang disamarkan. Awalnya, maksud dari pemberian nama paraban ini adalah untuk merendahkan atau mengejek seseorang dari segi penampilan, kondisi fisik, perilaku, dll. Dengan makin berkembangnya guyonan cerdas masyarakat Jawa, nama paraban cenderung menjadi nama yang mengakrabkan ataupun label agar seseorang mudah diingat. Pada kasus dua atau lebih nama orang yang sama seperti Joko dan Joko, diperlukan nama tambahan untuk membedakan kedua Joko tersebut misalnya Joko Pitik karena memiliki usaha peternakan ayam dan Joko Ireng karena kulitya gelap.
Variasi obyek paraban biasanya diambil dari keadaan seseorang yang tidak normal, jenis pekerjaan, nama binatang, pewayangan, benda-benda di dapur dan plesetan kata-kata seperti Benny menjadi Bendot yang memancing tawa orang lain. Berikut ini dalah 50 daftar nama paraban yang biasanya digunakan dalam pergaulan masyarakat yang hidup di daerah Semarang hingga Jogja.

1. Bagong
Merupakan tokoh pewayangan, biasanya nama ini diberikan pada orang yang ‘plonga-plongo’ dan berpostur pendek agak gemuk.

2. Bolot
Bolot dalam bahasa Jawa berarti daki atau kotoran yang mengerak di kulit. Selain itu bolot juga berarti seseorang yang kurang pendengarannya.

3. Bothak
Lebih pada kondisi fisik seseorang yang kehilangan sebagian rambutnya.

4. Cakil
Merupakan tokoh pewayangan Butho Cakil yang dikenal dengan taring gigi bagian bawah yang menonjol. Diberikan pada orang yang dagunya lebih maju ke depan daripada rahang atas.

5. Cebret
Tidak diketahui asal-usul kata cebret, mungkin plesetan dari cocot (mulut), nama yang greget untuk sebuah paraban.

6. Celeng
Babi hutan dengan bulu hitam, biasanya diberikan pada orang yang berbadan gemuk dan berkulit gelap.

7. Cemplon
Makanan yang terbuat dari singkong. Jika nama ini adalah nama yang legendaris bagi alumni salah satu STM di Solo.

8. Cempluk
Nama perabotan dapur untuk menyimpan garam, nama paraban ini biasanya diberikan pada anak gadis dengan tubuh yang seharusnya kurus tetapi berubah menjadi gemuk.

9. Codot
Sejenis kelelawar pemakan buah.

10. Coro
Dalam bahasa Indonesia berarti kecoa, untuk panggilan orang yang kurus dan agak kotor dalam penampilan.

11. Denok
Panggilan yang menggemaskan untuk anak perempuan, bisa juga untuk panggilan laki-laki yang kemayu.

12. Gadhul
Sejenis kotoran seperti bubur yang ada di gigi, tidak diketahui kriteria untuk seseorang yang dipanggil dengan nama Gadhul.

13. Gamblis
Bulu di sekitar dubur. Mungkin orang Jawa menyamakan dubur yang ditumbuhi bulu dengan mulut untuk panggilan orang yang sering berkata jorok.

14. Gandhos
Nama kue khas jawa yang terbuat dari parutan kelapa yang dipanggang. Biasanya nama ini adalah plesetan dari nama Gandhi.

15. Gareng
Tokoh pewayangan dan rekan Bagong sebagai Punokawan, diberikan pada seseorang yang bertubuh pendek, kecil, kurus dan berkulit gelap.

16. Gembong
Orang dengan paraban Gembong biasanya adalah pedagang sukses yang bergerak dalam dunia kuliner dan biasanya memiliki skill memasak yang mumpuni.

17. Glempong
Asal usul kata glempong masih belum diketahui, biasanya digunakan untuk memanggil laki-lakiyang berotot tapi berwajah kurang tampan.

18. Glondor
Berarti turun ke bawah secara tidak disengaja, mungkin pemilihan nama paraban ini sekedar lucu-lucuan untuk memanggil seseorang yang berbadan besar tapi sulit untuk mengendalikan gerakannya.

19. Gombong
Gede-gede gombong, ungkapan untuk seseorang yang kelihatannya besar/mampu tapi pada kenyataannya tidak sesuai harapan.

20. Gondhes
Gondrong Ndeso. Jika Anda berambut gondrong dan berasal dari desa.

21. Grandong
Merupakan kerabat dari Mak Lampir.

22. Griwa
Seekor kera (Sugriwa) dalam tokoh pewayangan, panggilan untuk orang yang berbulu lebat.

23. Gudhel
Anak kerbau (kebo), panggilan untuk orang yang berbadan agak kekar dan perkasa.

24. Gundul
Tidak punya rambut di kepala.

25. Jambrong
Belum diketahui asal-usul nama ini, yang pasti digunakan untuk sekedar nama lucu untuk orang yang berpenampilan gondrong dan agak kriwul (keriting).

26. Jambul
Bagian rambut depan tengah yang tegak.

27. Jelitheng
Untuk panggilan orang yang berkulit sangat gelap.

28. Jolodhong
Panggilan untuk anak yang berbadan sangat gemuk.

29. Jolowok
Belum pasti diketahui makna kata ini, nama yang terdengar lucu dan aneh.

30. Kebo
Kerbau, untuk panggilan orang yang berbadan besar dan tenaga yang kuat. Ingat Siluman Kerbau dalam serial Kera Sakti.

31. Kemplu
Berarti bodoh atau berfikir diluar nalar, untuk orang yang sering gagal paham dalam memberikan suatu pemikiran.

32. Kenthus
Bagian dalam buah kelapa yang sudah terlalu matang. Tidak tahu kenapa orang yang bernama Agus dipanggil Kenthus.

33. Kepleh
Sudah patah tetapi masih menempel, panggilan yang sekedar hanya sebagai guyonan.

34. Klowor
Tidak memiliki arti, mungkin untuk orang yang berambut keriting kriwul.

35. Kopet
Berarti orang yang sehabis buang hajat tetapi tidak cebok, digunakan untuk memanggil orang yang ceroboh.

36. Koplo
Koplo atau koplak, arti kiasan untuk otak yang koplak atau kocak. Diberikan untuk orang yang bertingkah laku nyeleneh.

37. Lentho
Makanan khas jawa, untuk panggilan lucu-lucuan.

38. Panjul
Nama plesetan dari Panji.

39. Penceng
Ember dari seng untuk mencari air.

40. Petruk
Tokoh pewayangan, untuk orang yang berbadan tinggi besar dan kekar tetapi agak lambat dalam berfikir.

41. Pitik
Dalam bahasa Indonesia berarti ayam, biasanya merupakan nama tambahan untuk peternak ayam.

42. Plengeh
Plengeh (Prenges) berarti tersenyum dengan mulut terbuka atau ketika orang tersebut terpesona dan tersenyum secara tidah sadar.

43. Pongge
Biji buah durian, hanya panggilan untuk melabeli orang agar mudah diingat.

44. Sronggot
Mungkin karena susunan giginya yang miring ke depan sehingga sehingga wajahnya tampak lucu.

45. Teplok
Jika anda bernama Dian, Diyan, Dhian, kemungkinan besar anda akan dipanggil Teplok.

46. Trimbil
Trimbil adalah teman Bejo dalam komedi di radio, jadi yang berteman akrab dengan bejo akan dipanggil Trimbil.

47. Trondol
Ayam yang kehilangan bulu di leher dan di sebagian badannya. Jika Anda cewek yang nekat mungkin akan dipanggil Trondol.

48. Uceng
Ikan air tawar berukuran tidak lebih besar dari jari kelingking anak-anak, berkumis mirip lele dengan corak kulit seperti macan. Besarnya Cuma se-uceng, ungkapan orang Jawa untuk orang yang memiliki sesuatu berukuran kecil.

49. Umbel
Jika orang terkena flu pasti akan mengeluarkan umbel. Ojo klelat-klelet koyo umbel (Jangan bergerak lambat seperti umbel).

50. Unyil
Anime karya Pak Raden, biasanya untuk panggilan anak bertubuh kecil tetapi sangat aktif.

Nama paraban tidak selalu berarti nama pelecehan pada seseorang, justru dengan nama paraban ini akan menimbulkan kebanggaan bagi seorang Jawa modern meskipun nama paraban itu memiliki arti yang jelek. Dengan nama ini akan menjadikan suatu keakraban yang membuat seseorang tidak canggung dalam berteman dalam situasi informal. Itulah 50 daftar nama paraban orang Jawa yang sudah dirangkum, mungkin Anda juga bisa menambahkan lagi atau termasuk salah satu daftar diatas?